Indonesia's Elite Forces
YONTAIFIB
Home
Armed Forces Divisions
Army
Navy
Air Force
Police
Security
Books

taifib_patch.jpg

Batalyon Intai Amfibi

     Yontaifib adalah satuan elite dalam Korps Marinir, seperti halnya Kopassus dalam jajaran TNI-AD. Di masa lalu satuan ini dikenal dengan nama Kipam (Komando Intai Para Amfibi).
     Bagi prajurit marinir biasa, bila ingin memperoleh kualifikasi (brevet) intai amfibi, tentu harus lolos seleksi lebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan mengikuti program latihan tambahan selama sembilan bulan, yang kurikulumnya jauh lebih berat. Brevet intai amfibi kira-kira sama kelasnya dengan brevet Komando dalam Kopassus.
     Untuk menjadi anggota Yontaifib, calon diseleksi dari prajurit marinir yang memenuhi persyaratan mental, fisik, kesehatan, dan telah berdinas aktif minimal dua tahun. Bukti beratnya memperoleh kualifikasi intai amfibi, bisa dilihat dari pengalaman selama ini, bahwa tingkat keberhasilan calon anggota memperoleh brevet intai amfibi hanyalah sepuluh persen. Artinya, dari 500 siswa yang mengikuti pelatihan, paling hanya sekitar 50 siswa yang lulus, dan berhak memperoleh brevet intai amfibi.
     Salah satu program latihan yang mendebarkan bagi siswa pendidikan intai amfibi, adalah berenang dalam kondisi tangan dan kaki terikat, sejauh 3 km. Karena kedua tangan dan kaki terikat, maka cara berenangnya mengikuti gaya lumba-lumba. Renang gaya lumba-lumba ini sebagai antisipasi, bila suatu saat anggota ditawan musuh.
     Kemampuan renang gaya lumba-lumba dapat digunakan sebagai salah satu cara meloloskan diri. Ide pelatihan ini berasal dari pengalaman pasukan elite Amerika (SEAL), yang ditawan pihak lawan saat Perang Vietnam dulu, namun tetap bisa meloloskan diri, dengan berenang dalam kondisi tangan dan kaki terikat.

kostrad_beachlanding1.jpg

Taifib troops in a reconnaissance operation from sea.

marinirrecon1.jpg

Taifib troops in reconnaissance exercise.

kipam_intai.jpg

Taifib troops in exercise.

     Yontaifib is an elite unit in the Marine Corps, just like Kopassus in the Army. This unit is used to be named Kipam (Komando Intai Para Amfibi - Amphibious Reconnaissance Special Forces Command).
     To obtain a certification of amphibious reconnaissance, a regular Marine has to first pass a tough selection and then pass the nine-month rigorous training program that contains the most difficlut curriculum. Thus, this amphibious recon certificate is very similar to commando certificate in Kopassus.
     To become a Yontaifib troop, a candidate is selected from the Marine Corps who has already fulfilled the thorough mental and physical requirements, and who at least has actively served the corps for two years. The certification of amphibious reconnaissance is so difficult that the passing rate of these candidates in each class is only ten percent.
     One of the most challenging exercise in this certification program is to swim underwater for three kilometers with the hands and feet are all tied. Because they are tied, the swimmer has to mimic the way dolphins swim. This swimming style is a training for anticipation of being caught by the enemies and trying to escape by swimming in the river or sea. The escape experience by U.S. Navy Seal members in the Vietnam War is the basis for this training.   

kipam_badge.jpg

marinirparatroopers.jpg

Marine paratroopers get ready for airborne reconnaissance exercise.

taifib-hqphotoop1.jpg
Taifib members in front of their HQ.

taifib-exercisephotoop1.jpg
A Taifib unit in a photo op in a training program.

Back to Marinir page.