Indonesia's Elite Forces
Kopassus - Organisasi

HOME

Armed Forces Divisions
Army
Navy
Air Force
Police
Security
Joint Forces

Kilasan Organisasi Komando Pasukan Khusus

Saat ini Kopassus terdiri dari 5 Group (istilah group hanya dipakai oleh Special Forces dibeberapa negara didunia, sedangkan tentara pada umumnya menggunakan istilah Batalyon, Detasemen, Brigade dan Divisi). Setiap Group dipimpin oleh seorang Pamen berpangkat Kolonel. Dari prajurit sampai dengan Kolonel adalah tentara yang profesional dan terlatih terus baik secara fisik maupun mental. Jadi jangan dibayangkan bahwa semakin tinggi pangkat atau tua usia seorang prajurit Kopassus itu akan jadi lamban seperti tentara pada umumnya. Sangat sulit menemukan anggota ABRI yang pensiun di Kopassus, karena begitu fisiknya tidak memadai, Ia akan langsung mutasi ke Satuan lainnya.

Diperkirakan tidak akan ada perang dalam skala besar tapi justru skala kecil intensitas tinggi (terorisme, penculikan dll) Sebagai mana layaknya Pasukan Khusus didunia, maka Kopassus dibentuk untuk menghadapi Perang dalam skala kecil tapi berintensitas tinggi, seperti terorisme. Group 3 berlokasi di Batujajar, Jabar (dekat Cimahi) dan merupakan Pusdikpasus (pusat Pendidikan Kopassus). Tempat latihannya berada disekitar Bandung sampai dengan Cilacap.

Group 1 - 3 bekualifikasi PARA KOMANDO (semua anggotanya harus mengikuti latihan terjun payung dasar / tempur )

Group 4 disebut Sandhy Yudha dan berlokasi di Cijantung Jakarta, merupakan orang pilihan dari 3 group pertama yang dilatih kembali menjadi berkwalifikasi Intelejen Tempur, dengan tugas menghancurkan lawan digaris belakang pertahanan lawan (penyusupan). Mereka adalah tentara profesional yang dalam pergerakannya dalam bentuk Unit (istilah dalam Special Forces, dalam tentara biasa disebut Regu, Peleton atau Kompi) berjumlah sekitar 5 orang.

Dalam masa damai seperti saat ini, mereka mendapat tugas IntelejenTeritorial, misalnya mengetahui karakteristik demografi suatu daerah, pendukung dana yang bisa dimanfaatkan, tokoh-tokoh masyarakat, preman-preman dll.

Kehebatan lain Group ini adalah pola perilaku dan penampilannya yang sama sekali tidak mirip tentara . Misalnya cara bicara tidak patah-patah, rambut panjang, tidak pernah menghormat atasan atau yang pangkatnya lebih tinggi bila bertemu di luar Ksatrian mereka. Jadi sangat jauh dengan Serse Polisi atau Intel Kodim dll. yang kadangkala justru menunjukkan kalau dirinya Intel Mereka tidak ngantor setiap hari dan sangat jarang pakai seragam, hanya pada saat tertentu saja mereka kembali ke kantor (misalnya 2 minggu sekali untuk laporan atau mendapat tugas baru). Jadi pada prinsipnya mereka sangat aktif berkecimpung dalam kehidupan masyarakat biasa misalnya di RT / RW, Perkumpulan Terjun Payung, Jeep Club dll. (terutama bagi mereka yang tidak tinggal di Ksatrian).

Group ini sangat profesional dalam penyamarannya dan juga sudah mendapatkan pendidikan Perang Kota dari Green Berets US Army. Di Timor Timur, Aceh dan Irian (3 hot spot di Indonesia yang sering digunakan sebagai ajang latihan juga) mereka menyusup sampai ke kampung -kampung dan membentuk basis perlawanan terhadap GPK dari masyarakat lokal sendiri. Oleh karenanya kemampuan menggalang massa nya sangat terlatih.

Group 5 (atau yang dikenal sebagai Den 81, karena keberhasilannya dalam peristiwa pembajakan pesawat di Don Muang, Muangthai tahun 1981) adalah orang pilihan dari Group 4 dan merupakan yang terbaik yang dimiliki Kopassus. Mereka memiliki Ksatrian tersendiri di Cijantung dan terisolir. Klasifikasinya adalah ANTI TERORIS dan akan selalu mengikuti perjalanan kenegaraan Presiden.

Pengetahuan orang bahkan ABRI sendiri tentang Group ini sangat minim, karena mereka sangat terisolir dan rahasia. Sebuah sumber mengatakan bahwa mereka mengikuti pola GSG 9 Jerman (Pasukan elite polisi Jerman, yang berhasil dalam pembebasan sandera di Kedutaan besar Jerman di Iran). Mengingat Prabowo adalah satu-satunya Perwira Indonesia yang pernah lulus dalam pendidikan anti teroris di GSG 9.

Namun demikian saat ini mereka sudah mulai mencampurkan pola latihannya sehubungan dengan banyaknya perwira yang dilatih oleh Green Berets US Army (misalnya Mayjen Syafrie Syamsudin). Peralatan yang mereka miliki sangat canggih dan tidak ada bedanya dengan Satuan elite tenatar lainnya di dunia.

Kembali ke ABOUT KOPASSUS Page